đȘ Teks Deskripsi Tentang Pantai Sanur
Demikianpula tarian-tarian lainnya dapat kita saksikan dalam bentuk yang condensed. Di pantai-pantai yang terbaik di bagian selatan Bali, terutama di kawasan Sanur, orang banyak yang terkejut dan sedih melihat semakin ciutnya daerah bebas mereka untuk melakukan upacara yang mereka perlukan tanpa harus meminta ijin terlebih dahulu.
UntukUnit Usaha Syariah sendiri diatur dalam Peraturan BI Nomor 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah serta Surat Edaran BI No. 12/13/DPbS perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. kombinasi logo type yang mengolah huruf
Pantaisenggigi memiliki panorama yang menawan hati. Pantai senggigi terletak di kecamatan batu layar, kabupaten lombok barat, provinsi nusa tenggara barat. Penggunaan Sinonim Pada Teks Deskripsi Pantai Senggigi Pantai senggigi merupakan pantai dengan garis pantai terpanjang. Teks pesona pantai senggigi. Contoh teks deskripsi tentang pantai.
ALAM, Satria and , Drs. Djamasri Adenan, MA (2001) Deskripsi sektor unggulan dan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lampung Utara tahun 1993-1999. UNSPECIFIED thesis, UNSPECIFIED. , ALAMRIE, Abu Bakar and , Dr. Mohtar Mas'oed (2001) Kabupaten Bulungan dan tantangan otonomi daerah :: Analisis kinerja Birokrasi Sekretariat Kabupaten.
Gambar9. Perahu nelayan Pantai Sanur 59 Jurnal Publipreneur, Vol. 2, Nomor 3, Juni 2014, ISSN: 2338-5049 Karya 9 Terik pun Jadi, 2013 Foto ini berlokasi di pantai Balangan, Badung - Bali. Foto ini menggambarkan pantai di sore hari yang cuacanya masih terasa panas. atau pertama mata terarah adalah pada gunung. Gambar 11. Selamat pagi
Parangtritisnan indah (teks 1). Pantai ini memiliki pemandangan yang sangat indah. Jadi, dalam menyusun teks deskripsi harus menggambarkan objek. Pantai klayar merupakan sebuah pantai berada di desa sendang, kecamatan donorojo, kabupaten pacitan, provinsi jawa timur. Contoh teks deskripsi kali ini kita akan belajar bersama tentang pengertian
Pantaiyang terletak di daerah tmur Jawa Barat ini menyuguhkan pemandangan yang indah. Pasir hitam dan air jernih terhampar luas sejauh mata memandang. Ombak yang bergulung-gulung datang silih berganti menyambut para wisatawan seakan mengajak untuk bermain dan berenang. Teriknya matahari terkalahkan oleh sejuknya air laut yang dingin.
Adminblog berbagai teks penting 2019 juga . Itulah yang dapat admin bagikan terkait contoh teks deskripsi tentang pantai pangandaran. Silahkan anda klik link tentang contoh contoh teks deskripsi pantai pangandaran file yang ada di bawah ini. Pantai pangandaran merupakan objek wisata yang terkenal di jawa barat.
PantaiSanur: Pantai Senggigi di Lombok. Senggigi memang menawarkan pesona pantai yang khas. Suasana alami yang belum banyak dijejali oleh turis asing, seolah menjadi penanda beda pantai ini dengan pantai-pantai di Bali. Ini tentu memberi nuansa tersendiri bagi para pengunjung. Tak aneh, pantai ini kini dijadikan tujuan alternatif baru para
TtiXw. Teks laporan hasil observasi adalah teks yang memberikan informasi secara umum tentang sesuatu berdasarkan fakta dari hasil pengamatan secara langsung. Informasi itu bisa meliputi objek tentang keadaan alam, keadaan lingkungan, hewan, tumbuhan, sosial, sebuah peristiwa, kesenian dan kebudayaan. Teks laporan hasil observasi secara umum memiliki tiga struktur di antaranya Pernyataan Umum, berisi pembuka atau informasi secara umum hal yang akan disampaikan. Deskripsi Bagian, yaitu terdapat isi, rincian, pembahasan, dan penjelasan secara lebih detail. Deskripsi Manfaat, yaitu berisi fungsi atau manfaat setiap objek yang diamati dalam kehidupan. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah pilihan E.
ArticlePDF Available AbstractTujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji dampak pariwisata di tengah pandemi Covid-19 terhadap lingkungan Pantai Sanur. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode observasi dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian yaitu analisis deskriptif kualitatif. Hasil dianalisis disajikan menggunakan teknik formal dan informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pariwisata berdampak positif dan negatif terhadap lingkungan Pantai Sanur di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Dampak positif pariwisata di tengah pandemi Covid-19 terhadap lingkungan pantai Sanur antara lain ketersediaan jalan yang luas bagi wisatawan, lingkungan tertata rapi, polusi air laut berkurang, tepi pantai bersih, dan sampah an-organik seperti plastik, botol, dan sejenisnya yang berasal dari restoran maupun pedagang berkurang. Namun, dampak negatif pariwisata di tengah pandemi Covid-19 terhadap lingkungan pantai Sanur antara lain sampah organik seperti daun yang gugur mendominasi, terjadi polusi udara akibat pembakaran daun, dan sampah organik seperti daun bertumpuk. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. 27 Jurnal Kajian dan Terapan Pariwisata JKTP ISSN cetak 2747-0601 ISSN online 2747-0636 Vol. 2, November 2021 PARIWISATA DI TENGAH PANDEMI COVID-19 DAMPAKNYA TERHADAP LINGKUNGAN PANTAI SANUR Ni Wayan Anggreni Akademi Pariwisata Denpasar Received August 30, 2021 Accepted Oct. 25, 2021 Published Nov. 1, 2021 Permalink/DOI ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji dampak pariwisata di tengah pandemi Covid-19 terhadap lingkungan Pantai Sanur. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode observasi dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian yaitu analisis deskriptif kualitatif. Hasil dianalisis disajikan menggunakan teknik formal dan informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pariwisata berdampak positif dan negatif terhadap lingkungan Pantai Sanur di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Dampak positif pariwisata di tengah pandemi Covid-19 terhadap lingkungan pantai Sanur antara lain ketersediaan jalan yang luas bagi wisatawan, lingkungan tertata rapi, polusi air laut berkurang, tepi pantai bersih, dan sampah an-organik seperti plastik, botol, dan sejenisnya yang berasal dari restoran maupun pedagang berkurang. Namun, dampak negatif pariwisata di tengah pandemi Covid-19 terhadap lingkungan pantai Sanur antara lain sampah organik seperti daun yang gugur mendominasi, terjadi polusi udara akibat pembakaran daun, dan sampah organik seperti daun bertumpuk. Kata Kunci Covid-19, dampak, lingkungan, pariwisata ABSTRACT The aim of this study is to examine the impact of tourism in the midst of the Covid-19 pandemic on the Sanur Beach environment. The data collection method used in this research is the method of observation and documentation. The analytical technique used to achieve the research objectives is descriptive qualitative analysis. The analyzed results are presented using formal and informal techniques. The results show that tourism has a positive and negative impact on the Sanur Beach environment in the midst of the current Covid-19 pandemic. The positive impacts of tourism in the midst of the Covid-19 pandemic on the Sanur beach environment include the availability of wide roads for tourists, a well-organized environment, reduced sea water pollution, clean beaches, and inorganic waste such as plastic, bottles, and the like originating from reduced restaurants and merchants. However, the negative impacts of tourism in the midst of the Covid-19 pandemic on the Sanur beach environment include organic waste such as fallen leaves dominating, air pollution due to burning leaves, and organic waste such as piled leaves. Keywords Covid-19, environment, impact, tourism 28 1. PENDAHULUAN Pulau Bali dikenal wisatawan di seluruh dunia karena memiliki beberapa objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Objek wisata yang terkenal di Bali salah satunya adalah pantai. Menurut Nurwarsih and Wijaya, 2019, pantai-pantai di Bali selalu dikunjungi pengunjung umum, wisatawan, dan masyarakat dari pagi hingga malam hari dengan berbagai aktifitas di pantai. Salah satu pantai yang terdapat di Bali yang ramai dikunjungi baik pengunjung umum, wisatawan, maupun masyarakat sekitar adalah pantai Sanur Darmana and Suarsana, 2016. Pantai Sanur yang berada di Pulau Bali merupakan satu dari beberapa objek wisata yang terkenal dan terfavorit di Bali Darmana and Suarsana, 2016. Pantai Sanur memiliki pasir putih, pemandangan matahari terbit Sugiharta and Sendratari, 2013, dan pemandangan dari siluet gunung Agung dari kejauhan serta suasana damai dan tenang dari pantai Juniasa, 2020. Oleh karena itu, ada banyak aktivitas pariwisata yang terjadi di pantai Sanur setiap hari baik aktivitas wisatawan maupun aktivitas dari industri pariwisata. Aktivitas pariwisata di pantai Sanur berdampak terhadap baik ekonomi, sosial, budaya, maupun lingkungan. Dampak pariwisata tersebut dibedakan atas dua jenis, yaitu dampak positif dan negatif. Dampak positif sangat mudah diidentifikasikan. Sementara dampak negatifnya sangat bervariasi, terutama terhadap lingkungan di pantai Sanur, Bali. Menurut Limbong and Soetomo, 2014, aktifitas wisatawan dapat memberikan dampak negatif yaitu perusakan lingkungan. Selain itu ramainya kunjungan wisatawan pada objek wisata menimbulkan tumpukkan sampah apabila tidak ditangani dengan baik. Pada tahun 2018, Bali mendapat masalah berupa sampah dengan jumlah yang terus meningkat karena wisatawan dan warga Bali Widyowati, Syahputri and Febriantro, 2018. Seterusnya, pada tahun 2019, pariwisata di pantai Sanur Bali berdampak negatif salah satunya pada lingkungan seperti tumpukkan sampah Nurwarsih and Wijaya, 2019. Semenjak akhir tahun 2019 hingga 2021 sekarang, wisatawan yang berkunjung di Bali menurun sangat drastis karena pandemi Covid-19. Menurut WHO, coronavirus atau disingkat dengan COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang ditemukan pada tahun 2019. Meskipun pandemi Covid-19 berlangsung hingga saat ini, sejumlah wisatawan domestik masih beraktivitas disekitar pantai untuk mengisi liburan, namun jumlah wistawan mengalami penurunan Kompas, 2020. Penurunan kunjungan wisatawan maupun aktifitas pariwisata di pantai Sanur dari sebelumnya sangat ramai menjadi sepi tentu memberikan dampak positif maupun negatif khususnya terhadap lingkungan di pantai Sanur. Dengan demikian, penting untuk mengetahui dampak pariwisata tersebut di tengah pandemi Covid-19 ini terhadap lingkungan pantai Sanur, Bali. Penelitian saat ini berbeda dengan penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dikaji. Penelitian saat ini melihat dampak pariwisata di tengah pandemi Covid-19 terhadap lingkungan pantai Sanur. Sementara beberapa penelitian terdahulu mengkaji salah satunya tentang dampak lingkungan akibat kegiatan pariwisata di 29 Kota Bukittinggi. Dampak yang ditemukan yaitu meningkatnya timbulan sampah, kerusakan flora dan fauna, dan emisi CO2 Nofriya, Arbain and Lenggogeni, 2019. Penelitian lainnya tentang perspektif teoritis dampak pariwisata terhadap lingkungan di Jawa Barat. Dampak pariwisata terhadap lingkungan fisik antara lain polusi air, perusakan gunung, perusakan vegetasi, dan gangguan terhadao kehidupan satwa Anna et al., 2018. Selanjutnya tentang dampak pariwisata terhadap lingkungan di Pulau Tidung Kepulauan Seribu dimana terdapat 3 dampak pariwisata terhadap lingkungan di Pulau Tidung, yaitu perubahan visual dan persampahan di Pulau Tidung, penumpukan sampah, dan perubahan kualitas air Khrisnamurti, Utami and Darmawan, 2016. Terakhir tentang dampak perkembangan pariwisata terhadap lingkungan TNK yang berdampak positif seperti adanya pembanguna akomodasi, peningkatan aktifitas wisatawan, dan peningkatan perekonomian masyarakat. Selain itu, berdampak negatif seperti berkurangnya penyediaan air bersih dan merusak lingkungan Taman Nasional Karmunjawa Limbong and Soetomo, 2014. Meskipun telah dijelaskan bahwa pariwisata berdampak positif maupun negatif terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan tetapi penelitian ini difokuskan pada dampak pariwisata terhadap lingkungan. Berdasarkan deskripsi di atas, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dampak pariwisata di tengah pandemi Covid-19 terhadap lingkungan pantai Sanur. 2. KAJIAN LITERATUR Menurut Leiper dalam Cooper et. al 1998, terdapat tiga elemen dalam kegiatan kepariwisataan, yaitu wisatawan, geografi, dan industri pariwisata. Namun, wisatawan dan industri pariwisata merupakan dua elemen utama yang berpengaruh terhadap dampak pariwisata terhadap lingkungan. Wisatawan Menurut Yoeti, 1996 wisatawan merupakan seseorang atau beberapa orang yang berkegiatan wisata. Wisatawan adalah mereka yang datang ke Bali untuk menikmati keindahan alam dan budaya Bali Sutrisnawati and Purwahita, 2018. Wisatawan yang datang ke Bali atau tempat wisata lain bertujuan untuk melakukan kegiatan wisata. Secara sederhana, perjalanan yang dilakukan wisatawan menuju tempat wisata tersebut disebut dengan pariwisata. Sementara segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata yang dilakukan oleh wisatawan disebut dengan kepariwisataan. Sehingga, wisatawan memiliki hubungan yang erat dengan pariwisata, kepariwisataan, dan wisata. Kata pariwisata terdiri atas dua kata, yaitu pari yang memiliki arti banyak dan wisata yang memiliki arti berkeliling Isdarmanto, 2017. Pariwisata merupakan kegiatan perjalanan yang dilakukan berulang-ulang dari suatu tempat ke tempat lainnya Yoeti, 1996. Menurut Hunziger, 2008, pariwisata merupakan gejala dimana seseorang tinggal disuatu tempat dengan tidak melakukan suatu pekerjaan dan memberi keuntungan di tempat tersebut. Selain itu, pariwisata merupakan berbagai macam kegiatan wisata yang dilakukan oleh wisatawan selama bepergian dan tinggal di lingkungan di luar lingkungan kesehariannya untuk sementara Zaenuri, 2012. Kepariwisataan merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan 30 penyelenggaraan pariwisata Yoeti, 1996. Disamping itu, kepariwisataan adalah kegiatan-kegiatan yang terkait dengan pariwisata Zaenuri, 2012. Selanjutnya, wisata merupakan suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan dengan sukarela dan tidak menetap pada tempat yang dituju dengan tujuan untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata Yoeti, 1996. Menurut Zaenuri, 2012 wisata adalah suatu perjalanan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan tujuan berlibur dan bersifat tidak permanen. Tingginya konsumsi wisatawan saat berwisata yang tidak disertai proses reduce, reuse dan recycle berdampak terhadap sampah di setiap objek wisata Nofriya, Arbain and Lenggogeni, 2019. Kegiatan wisata menyebabkan peningkatan timbulan sampah dan diperburuk oleh perilaku wisatawan yang membuang sampah sembarangan serta merusak flora dan fauna. Industri Pariwisata Industri pariwisata memiliki hubungan erat dan kuat dengan lingkungan fisik Anna et al., 2018. Menurut Khrisnamurti, Utami and Darmawan, 2016, industri pariwisata memberikan dampak terhadap salah satunya lingkungan. Dampak pariwisata terhadap lingkungan terdiri atas dua, yaitu dampak positif dan negatif Suwena and Widyatmaja, 2017. Dampak positif pariwisata terhadap lingkungan meliputi Juniasa, 2020 a. Pembangunan infrastruktur Menurut Juniasa, 2020, pembangunan infrastruktur merupakan dampak positif yang diperoleh dari pariwisata. Adapun yang meliputi dari pembangunan infrastruktur antara lain penataan pedagang, perluasan tempat parkir, pembenahan jalan, penataan tanaman pelindung pantai dan beberapa infrastruktur lainnya. b. Konservasi dan preservasi Dampak positif pariwisata terhadap lingkungan antara lain konservasi dan preservasi pada daerah alami salah satunya serta penataan lingkungan dengan rapi Suwena and Widyatmaja, 2017. c. Penataan lingkungan Menurut Suwena and Widyatmaja, 2017; Juniasa, 2020, pembuatan jalan menuju wisata pantai dan pembangunan hotel atau penginapan maupun restoran merupakan beberapa wujud dari penataan lingkungan. Selain dampak positif di atas, terdapat juga dampak negatif pariwisata terhadap lingkungan. Dampak negatif tersebut meliputi d. Polusi asap kendaraan Dampak negatif pariwisata terhadap lingkungan, yaitu meningkatnya polusi asap kendaraan Juniasa, 2020. Dampak ini tidak mudah untuk diidentifikasi seperti dampak lainnya. e. Berkurangnya pepohonan hijau Terbukanya ruang baru di tempat-tempat wisata, misalnya pantai membuat pepohonan hijau menjadi semakin berkurang. Ruang baru yang dibangun biasanya ditempatkan dimana pepohonan hijau tumbuh. f. Pembuangan sampah secara sembarangan Menurut Gelbert dkk 1996 dalam Sutrisnawati & Purwahita, 2018, Suwena & Widyatmaja, 2017, bahwa salah satu dampak sampah yaitu terhadap lingkungan. Juniasa, 2020 mengatakan bahwa dengan meningkatnya jumlah wisatawan ke Pantai 31 sanur, maka juga berdampak pada peningkatann berbagai produk dan sarana untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Sehingga jumlah sampah dan limbah pun meningkat dari wisatawan ataupun sarana penunjang, dan berdampak pula pada kualitas kebersihan Pantai. Sampah yang dihasilkan dari kegiatan wisata sebagian besar berasal dari perhotelan serta restoran Nofriya, Arbain and Lenggogeni, 2019. Menurut WHO World Health Organization sampah ialah barang yang tidak digunakan dan barang yang dibuang oleh manusia. Sampah dapat diklasifikasi ke dalam beberapa jenis sampah Sutrisnawati and Purwahita, 2018 yaitu 1. Berdasarkan jenis, sampah dibedakan menjadi beberapa kategori a Sampah organik b Sampah an-organik 2. Berdasarkan sumber, sampah dibedakan menjadi beberapa kategori a Sampah industri b Sampah pertanian c Sampah rumah tangga 3. Berdasarkan bentuk, sampah dibedakan menjadi beberapa kategori a Sampah cair b Sampah padat c Sampah gas g. Perusakan lingkungan Sampah yang dibuang sembarangan terutama sampah anorganik dapat menyebabkan polusi tanah dan mengurangi tingkat kesuburan tanah Sutrisnawati and Purwahita, 2018. h. Polusi air dan tanah Menurut Anna et al., 2018; Sutrisnawati and Purwahita, 2018, sampah yang dibuang secara sembarangan dapat menyebabkan polusi air dan tanah. i. Pencoretan pada dinding Nofriya, Arbain and Lenggogeni, 2019 mengatakan bahwa di tempat-tempat wisata banyak ditemukan coretan-coretan pada pohon dan tanaman. 3. METODE PENELITIAN Penelitian ini berlokasi di pantai Sanur, Bali. Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi dan dokumentasi. Metode observasi diterapkan pada awal penelitian untuk mendapatkan data awal tentang pantai Sanur. Sedangkan metode dokumentasi diterapkan untuk memperoleh gambar yang menjelaskan tentang dampak pariwisata terhadap lingkungan di pantai Sanur. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk mendapatkan deskripsi yang mendalam. Hasil analisis disajikan dengan menggunakan teknik formal dan teknik informal. Teknik formal dipergunakan dalam menyajikan data dengan menggunakan gambar-gambar. Teknik informal dipergunakan dalam menyajikan hasil analisis dengan mempergunakan kalimat-kalimat yang menjelaskan gambar tersebut. 4. PEMBAHASAN Pariwisata maupun perkembangan pariwisata, secara umum, memberikan dampak positif maupun negatif terhadap berbagai aspek di setiap objek wisata. Hal tersebut sejalan dengan yang dinyatakan oleh Limbong and Soetomo, 2014, pariwisata di setiap tempat wisata memberikan dampak positif dan negatif. Demikian dengan pantai Sanur yang terdapat di Pulau Bali. Menurut Sugiharta and Sendratari, 2013, dampak positif dari perkembangan pariwisata di Pantai Sanur yaitu pada mata 32 pencaharian penduduk, tata kelola lahan, dan kemunculan orang kaya baru. Di samping itu, dampak negatif dari perkembangan pariwisata yaitu aktivitas seperti prostitusi, miras, dan kepadatan penduduk. Lebih jauh, pariwisata tersebut juga berdampak terhadap lingkungan Pantai Sanur Bali. Berdasarkan pengamatan, ditemukan bahwa wisatawan dan industri pariwisata berdampak terhadap lingkungan Pantai Sanur. Jumlah wisatawan yang berkunjung berpengaruh terhadap dampak pariwisata terhadap lingkungan. Terjadi penurunan jumlah wisatawan dan pengurangan aktifitas industri pariwisata seperti hotel, restaurant, dan sebagainya selama pandemi Covid-19. Adapun dampak pariwisata terhadap lingkungan Pantai Sanur di tengah pandemi Covid-19 yaitu dampak positif dan dampak negatif. Pertama, dampak positif pariwisata terhadap lingkungan di tengah pandemi Covid-19 di pantai Sanur antara lain a Ketersediaan jalan yang luas bagi wisatawan Kunjungan wisatawan di Pantai Sanur mengalami penurunan yang besar selama pandemi Covid-19. Dampak positif yang ditimbulkan terhadap lingkungan, yaitu ketersediaan jalan yang luas bagi wisatawan. Gambar Parkiran Pantai Sanur Penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pantai Sanur dapat dilihat dari parkiran kendaraan roda dua maupun empat di Pantai Sanur gambar Sebelum pandemi Covid-19 terjadi, lahan parkir di Pantai Sanur dipadati dengan kendaraan wisatawan yang berkunjung. Saat ini parkiran yang tidak berisi kendaraan di Pantai Sanur menjadi lebih luas. b Lingkungan tertata rapi Di sekitar Pantai Sanur terdapat beberapa restoran hingga pedagang makanan ringan. Akan tetapi di tengah pandemi Covid-19 ini, restoran maupun pedagang makanan ringan tersebut memilih untuk tutup dan tidak berdagang. Sehingga, tidak ada sampah an-organik yang berasal dari restoran dan pedangan makanan ringan. Dengan tidak adanya sampah an-organik yang berasal dari restoran maupun pedagang makanan, maka lingkungan menjadi bersih dan rapi. Gambar Jalan masuk menuju Pantai Sanur Dampak positif lainnya terhadap lingkungan, yaitu lingkungan tertata rapi gambar dimana pada jalan masuk, kendaraan yang sangat sedikit di parkir pada tempatnya dan tersedia jalan masuk untuk wisatawan serta lingkungan yang terlihat lebih tertata. c Polusi air laut berkurang Wisatawan tidak hanya mengunjungi Pantai Sanur untuk menikmati matahari terbit, tetapi juga paling sering untuk berenang dan melakukan beberapa aktifitas air lainnya. Aktifitas air wisatawan maupun limbah atau polusi dari industri pariwisata 33 yang berkurang memberikan dampak positif terhadap air laut di Pantai Sanur. Gambar Air laut Pantai Sanur Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, air laut di Pantai Sanur terlihat sangat jernih, tanpa sampah, dan tanpa limbah dari wisatawan maupun industri pariwisata di sekitar pantai gambar d Tepi pantai bersih Tepi Pantai Sanur biasanya dimanfaatkan oleh wisatawan untuk berjemur, bersantai, dan beberapa kegiatan lainnya sehingga biasanya ditemukan banyak sampah yang tidak dibuang pada tempatnya atau ditinggalkan di tepi pantai. Akan tetapi, dampak tersebut tidak ditemukan di Pantai Sanur saat ini. Gambar Tepi Pantai Sanur Dampak positif pariwisata terhadap lingkungan di tengah pandemi Covid-19 ini salah satunya, yaitu tepi Pantai Sanur menjadi bersih gambar karena berkurangnya kegiatan wisatawan di tepi Pantai tersebut. e Sampah an-organik berkurang Sampah an-organik merupakan sampah yang sebagian besar tersusun oleh senyawa-senyawa an-organik, dan tidak lapuk non-degradable dan sulit untuk diurai oleh bakteri, seperti plastik, botol/kaca, logam, dan lainnya. Menurut Widyowati, Syahputri and Febriantro, 2018, sampah-sampah selalu memenuhi sungai dan lautan di Bali. Akan tetapi, saat ini sampah berjenis an-organik khususnya di Pantai Sanur sudah berkurang. Gambar Sampah an-organik di Pantai Sanur Dampak positif selanjutnya, yaitu berkurangnya sampah an-organik di Pantai Sanur. Adapun sampah an-organik yang terdapat di Pantai Sanur di tengah pandemi Covid-19 saat ini, yaitu botol plastik maupun botol kaca gambar yang sudah sangat jarang juga ditemukan di lingkungan Pantai Sanur. Selain dampak-dampak positif di atas, terdapat juga dampak negatif pariwisata terhadap lingkungan pantai Sanur di tengah pandemi Covid-19, antara lain a Sampah organik mendominasi Sampah organik merupakan sampah yang sebagian besar tersusun oleh senyawa-senyawa organik, yaitu sisa dari manusia, hewan, tumbuhan yang membusuk atau melapuk. Sampah ini termasuk sampah yang berjenis ramah lingkungan karena dapat terurai alami oleh bakteri. 34 Gambar Sampah organik di Pantai Sanur Dampak negatif yang terjadi akibat penurunan kunjungan wisatawan ialah dominasi sampah organik di lingkungan pantai. Sampah organik yang terdapat di lingkungan Pantai Sanur adalah daun-daun kering yang gugur dari pohon-pohon yang tumbuh di lingkungan Pantai Sanur. Sampah organik yang menjadi dampak negatif terhadap lingkungan disebabkan salah satunya oleh industri pariwisata yang tidak berjalan atau beraktifitas di tengah Pandemi Covid-19 saat ini. Sehingga pemeliharaan terhadap lingkungan terabaikan dengan pemikiran bahwa wisatawan sudah tidak berkunjung lagi di Pantai Sanur. b Polusi udara meningkat Polusi udara merupakan pencemaran pada udara yang sebabkan oleh salah satunya pembakaran. Polusi udara atau pencemaran udara yang terjadi di Pantai Sanur merupakan salah satu dampak negatif yang terjadi. Gambar Sisa pembakaran dedaunan di lingkungan Pantai Sanur Polusi udara yang terjadi diakibatkan oleh asap pembakaran daun-daun yang berguguran. Selain itu terdapat juga sampah sisa pembakaran dibeberapa tempat di pantai Sanur gambar merupakan dampak negatif lainnya. c Sampah organik bertumpuk Di lingkungan Pantai Sanur terdapat banyak tumpukan sampah organik atau tumpukan daun kering di banyak tempat. Apabila tumpukan sampah ini tidak dibuang pada tempatnya maka akan membuat lingkungan menjadi tidak bersih dan rapi. Gambar Tumpukan daun kering di lingkungan Pantai Sanur Tumpukan daun kering di lingkungan Pantai Sanur gambar merupakan dampak negatif berikutnya yang terjadi akibat tidak berjalannya industri pariwisata di tengah pandemi Covid-19 ini. d Sampah organik di pedestrian Daun kering termasuk ke dalam jenis sampah organik atau sampah yang berasal dari tumbuhan. Sampah ini banyak juga ditemukan di pedestrian atau jalur khusus pejalan kaki di Pantai Sanur. Gambar Daun kering di pedestrian 35 Daun kering gambar merupakan dampak negatif utama dan satu-satunya yang ditemukan di lingkungan Pantai Sanur terutama di pedestrian atau jalur khusus untuk pejalan kaki. Daun kering tersebut berasal dan berada dari lingkungan dimana industri pariwisata didirikan di Pantai Sanur. 5. PENUTUP Berdasarkan pembahasan di atas, diketahui bahwa pariwisata berdampak positif dan negatif terhadap lingkungan pantai Sanur di tengah pandemi Covid-19 ini. Dampak positif pariwisata secara riil di tengah pandemi Covid-19 terhadap lingkungan pantai Sanur antara lain ketersediaan jalan yang luas bagi wisatawan, lingkungan bersih dan rapi, polusi air laut berkurang, tepi pantai bersih, dan sampah an-organik berkurang. Sedangkan, dampak negatif pariwisata secara riil di tengah pandemi Covid-19 terhadap lingkungan pantai Sanur antara lain sampah organik seperti daun yang berguguran mendominasi, terjadi polusi udara akibat sampah, dan sampah organik seperti daun bertumpuk di sepanjang jalan. Penelitian ini dibatasi pada fokusan penelitian yang telah ditentukan sementara terdapat banyak dampak pariwisata terhadap aspek lain di tengah pandemi Covid-19 yang penting untuk diteliti, oleh karena itu penelitian lanjutan sangat disarankan untuk dilakukan guna menambah citra positif terhadap pariwisata di Bali. DAFTAR PUSTAKA Anna, Z. et al. 2018 Perspektif Teoritis Dampak Pariwisata terhadap Lingkungan di Jawa Barat. Denpasar Unpad Press. Darmana, K. and Suarsana, I. N. 2016 Optimalisasi Potensi Kawasan Wisata Sanur Memasuki Pasar Bebas Global ASEAN Economic Community MEA. Denpasar. Hunziger, H. 2008 Pengertian Wisata Layout, Dasar & Penerapannya. Jakarta PT. Gramedia. Isdarmanto 2017 Dasar-Dasar Kepariwisataan dan Pengelolaan Destinasi Pariwisata. Yogyajarta Gerbang Media Aksara & STiPrAm. Juniasa, I. D. N. 2020 Dampak Kebijakan Pembangunan Pariwisata Pantai Terhadap Apsek Sosial, Ekonomi, dan Perilaku Masyarakatâ, Jurnal Sains Sosio Humaniora, 42, pp. 887â893. Khrisnamurti, Utami, H. and Darmawan, R. 2016 Dampak Pariwisata terhadap Lingkungan di Pulai Tidung Kepulauan Seribuâ, Kajian, 213, pp. 257â273. Limbong, F. and Soetomo, S. 2014 Dampak Perkembangan Pariwisata terhadap Lingkungan Taman Nasional Karimunjawaâ, Jurnal Ruang, 21, pp. 351â360. Nofriya, Arbain, A. and Lenggogeni, S. 2019 Dampak Lingkungan Akibat Kegiatan Pariwisata di Kota Bukittinggiâ, Dampak Jurnal Teknik Lingkungan Universitas Andalas, 162. doi Nurwarsih, N. W. and Wijaya, I. K. M. 2019 Setting Ruang Komunal di Sepanjang Pantai Sanur, Baliâ, Arcade, 32. Sugiharta, G. and Sendratari, L. P. 2013 Identifikasi Objek Wisata yang terdapat di Pantai Sanurâ, Widya Winayata Jurnal Pendidikan Sejarah, 13. Sutrisnawati, N. K. and Purwahita, A. A. . R. M. 2018 Fenomena Sampah dan Pariwisata Baliâ, Jurnal Ilmiah Hospitality 36 Management, 91, pp. 49â56. Suwena, I. K. and Widyatmaja, I. G. N. 2017 Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Denpasar Pustaka Larasan. Widyowati, W., Syahputri, A. R. and Febriantro, D. 2018 Kebijakan Pemerintah Kota Denpasar terhadap Upaya Pencegahan Pencemaran Lingkungan Hidup di Kota Denpasarâ, Jurnal Reformasi Hukum, 12, pp. 45â50. Yoeti, O. A. 1996 Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung Angkasa. Zaenuri, M. 2012 Perencanaan Strategis Kepariwisataan Daerah Konsep dan Aplikasi. Yogyajarta e-Gov Publishing. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Wayan Nurwarsih I Kadek Merta Wijaya. Beach spaces in Bali, for traditional communities are very important and are part of their ritual life cycle. Open space on the beach is very important because it can accommodate many religious, social, cultural and ritual activities. The many social levels of the community come together to use the area on the beach to carry out various kinds of activities, to produce spaces and areas that are architecturally formulated and their meanings. The communal space setting on the object of research is intended to find out whether communal space already exists or is newly formed after various activities are present. Or the space has never existed, even though there are indeed private spaces that have been acknowledged by users and providers of tourist accommodation that were present later. The method used is descriptive qualitative method by thinking logically, structured and creatively, by mapping activities based on time segments and interviews. Formulate problems by describing the problem into smaller and more manageable segments, identifying patterns, solving complex problems into small steps, organizing and making a series of steps to provide solutions, and construct data representations through simulation. Keyword Public Space Conflict, Space Pattern, Meaning of Space. Abstrak Ruang-ruang pantai di Bali, untuk masyarakat tradisional menjadi amat penting dan merupakan bagian dari siklus kehidupan ritual mereka. Mengapa demikian, karena ruang pantai dapat mengakomodasi banyak kegiatan keagamaan, sosial, budaya dan ritual. Berbagai macam tingkatan sosial masyarakat hadir bersama-sama menggunakan area pantai untuk melakukan berbagai macam aktifitas, hingga menghasilkan ruang dan area yang secara arsitektur harus di telurusi bentuk dan maknanya. Setting ruang komunal pada objek penelitian dimaksudkan untuk menemukan apakah ruang komunal sudah ada atau baru terbentuk setelah beragam kegiatan hadir di tempat tersebut. Atau ruang tersebut tidak pernah ada, bahkan yang ada memang ruang-ruang privat yang sudah diakui oleh pengguna dan penyedia akomodasi wisata yang hadir belakangan. Metoda yang digunakan yakni metoda dengan jalan berfikir secara logis, terstruktur dan kreatif, dengan melakukan mapping kegiatan berdasarkan segmen waktu dan wawancara. Merumuskan masalah dengan menguraikan masalah tersebut ke segmen yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola, mengidentifikasi pola, memecahkan masalah selain kompleks menjadi langkah-langkah kecil, mengatur dan membuat serangkaian langkah untuk memberikan solusi, dan membangun representasi data melalui simulasi. Hasil penelitian menujukan bahwa ruang komunal tidak hadir begitu saja di ruang publik apabila ruang tersebut terzonasi dan diberikan batas. Kata Kunci Konfilk Ruang, Pola Ruang, Makna pressure caused by tourism activities is increasing in line with the number of visitors and the development of infrastructure-related tourism to meet the needs of tourists who visit the tourist attractions. This leads to the increasing of the amount of solid and liquid waste, pollution, sanitation and aesthetic problems. Bukittinggi has a leading tourist attractions that are almost all located within the city making it easier for tourists to travel to various locations. A thorough concern on environmental sustainability has not been undertaken by the tourism sector of Bukittinggi City. Bukittinggi is currently overshadowed by the concerns of the carrying capacity of the city to accommodate several functions simultaneously within a limited area. The purpose of this research is to analyze the environmental problems caused by tourism activities in Bukittinggi City. This research was conducted by qualitative approach using in-depth interview to sector related with tourism, observation and literature study. Research activities conducted in June to October 2017. The results showed that tourism activities that tend to be centralized in the city center resulted in congestion and lack of parking space. The increase in tourists is followed by increased waste generation, energy use, CO 2 emissions and water consumption. It is suggested to the government to synergize the policy of tourism development with the concept of sustainable Nation World Tourism Organizations UNWTO mengakui bahwa sektor pariwisata adalah sektor unggulan tourism is a leading sector dan merupakan salah satu kunci penting untuk pembangunan wilayah di suatu negara dan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat. Meningkatnya destinasi dan investasi pariwisata, menjadikan sektor pariwisata sebagai faktor kunci dalam pendapatan ekspor, penciptaan lapangan kerja, pengembangan usaha dan infrastruktur. Sektor Pariwisata telah mengalami ekspansi dan diversifikasi berkelanjutan, dan menjadi salah satu sektor ekonomi yang terbesar dan tercepat pertumbuhannya di dunia UNWTO Tourism Highlight, 2014.Pengertian Wisata Layout, Dasar & Penerapannya. Jakarta PT. Gramedia. Isdarmanto 2017 Dasar-Dasar Kepariwisataan dan Pengelolaan Destinasi PariwisataH HunzigerHunziger, H. 2008 Pengertian Wisata Layout, Dasar & Penerapannya. Jakarta PT. Gramedia. Isdarmanto 2017 Dasar-Dasar Kepariwisataan dan Pengelolaan Destinasi Pariwisata. Yogyajarta Gerbang Media Aksara & D N JuniasaJuniasa, I. D. N. 2020 'Dampak Kebijakan Pembangunan Pariwisata Pantai Terhadap Apsek Sosial, Ekonomi, dan Perilaku Masyarakat', Jurnal Sains Sosio Humaniora, 42, pp. Perkembangan Pariwisata terhadap Lingkungan Taman Nasional KarimunjawaF LimbongS SoetomoLimbong, F. and Soetomo, S. 2014 'Dampak Perkembangan Pariwisata terhadap Lingkungan Taman Nasional Karimunjawa', Jurnal Ruang, 21, pp. Objek Wisata yang terdapat di Pantai SanurG SugihartaL P SendratariSugiharta, G. and Sendratari, L. P. 2013 'Identifikasi Objek Wisata yang terdapat di Pantai Sanur', Widya Winayata Jurnal Pendidikan Sejarah, 13.Fenomena Sampah dan Pariwisata BaliR. M. 2018 'Fenomena Sampah dan Pariwisata Bali', Jurnal Ilmiah Hospitality Management, 91, pp. K SuwenaI G N WidyatmajaSuwena, I. K. and Widyatmaja, I. G. N. 2017 Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Denpasar Pustaka Ilmu PariwisataO A YoetiYoeti, O. A. 1996 Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung Angkasa.
Bali adalah salah satu destinasi wisata paling populer di Indonesia. Pulau ini dikenal dengan keindahan alamnya, budaya yang unik, serta keramahan penduduknya. Tidak heran jika Bali menjadi favorit bagi wisatawan dari dalam dan luar negeri. Berikut ini adalah beberapa contoh descriptive text tentang tempat wisata di Bali yang patut dikunjungi. Pantai Kuta Pantai Kuta merupakan salah satu pantai terkenal di Bali. Terletak di sebelah selatan Pulau Bali, pantai ini menawarkan pemandangan yang indah dengan pasir putih yang lembut dan ombak yang menarik bagi para peselancar. Selain itu, Pantai Kuta juga memiliki banyak fasilitas seperti restoran, bar, dan toko-toko souvenir. Tanah Lot Tanah Lot adalah sebuah kuil yang terletak di atas batu karang di tepi laut barat daya Bali. Kuil ini menjadi salah satu objek wisata yang paling terkenal di Bali karena pemandangannya yang indah. Wisatawan dapat menikmati pemandangan matahari terbenam yang spektakuler di Tanah Ubud adalah sebuah kota kecil yang terletak di tengah Pulau Bali. Kota ini terkenal dengan seni dan budayanya yang khas, seperti tari tradisional, patung, dan lukisan. Selain itu, Ubud juga memiliki banyak tempat wisata seperti pasar seni, museum, dan air terjun yang indah. Pura Besakih Pura Besakih adalah sebuah kompleks pura yang terletak di Gunung Agung, Bali. Pura ini dianggap sebagai pura suci bagi umat Hindu di Bali. Kompleks pura ini terdiri dari 23 pura yang terletak di sepanjang jalan setapak yang terjal. Pemandangan yang diberikan oleh Pura Besakih sangat indah dan menakjubkan. Gunung Batur Gunung Batur adalah sebuah gunung berapi yang terletak di Bali. Gunung ini memiliki ketinggian mdpl dan masih aktif hingga saat ini. Gunung Batur menjadi tempat favorit bagi para pendaki dan pecinta alam untuk menikmati pemandangan yang indah dari puncaknya. Tirta Empul Tirta Empul adalah sebuah kuil suci yang terletak di Tampaksiring, Bali. Kuil ini terkenal dengan kolam pemandian suci yang dipercaya dapat membersihkan jiwa dan tubuh. Selain itu, Tirta Empul juga memiliki arsitektur yang indah dan bernilai sejarah. Garuda Wisnu Kencana Garuda Wisnu Kencana adalah sebuah taman budaya yang terletak di Jimbaran, Bali. Taman ini terkenal dengan patung Garuda Wisnu Kencana yang memiliki tinggi 120 meter. Selain itu, Garuda Wisnu Kencana juga memiliki teater, galeri seni, dan atraksi budaya lainnya. Sanur Sanur adalah sebuah pantai yang terletak di sebelah timur Denpasar, Bali. Pantai ini menawarkan keindahan alam yang mempesona dengan pasir putih yang lembut dan laut yang tenang. Selain itu, Sanur juga memiliki banyak restoran dan hotel yang dapat memanjakan para wisatawan. Ubud Monkey Forest Ubud Monkey Forest adalah sebuah hutan yang terletak di Ubud, Bali. Hutan ini menjadi tempat tinggal bagi sekitar 700 ekor monyet yang hidup bebas di dalamnya. Selain itu, Ubud Monkey Forest juga memiliki pura dan patung yang menarik perhatian wisatawan. Nusa Dua Nusa Dua adalah sebuah kompleks hotel dan resor yang terletak di sebelah tenggara Bali. Kompleks ini menawarkan fasilitas yang lengkap bagi wisatawan, seperti pantai yang indah, lapangan golf, spa, dan restoran. Selain itu, Nusa Dua juga terkenal dengan keindahan alamnya yang mempesona. Conclusion Bali adalah sebuah destinasi wisata yang sangat menarik dan patut dikunjungi. Pulau ini menawarkan keindahan alam yang memukau, budaya yang unik, serta keramahan penduduknya yang membuat setiap wisatawan merasa seperti di rumah sendiri. Dengan mengunjungi tempat-tempat wisata di Bali seperti Pantai Kuta, Tanah Lot, Ubud, Pura Besakih, Gunung Batur, Tirta Empul, Garuda Wisnu Kencana, Sanur, Ubud Monkey Forest, dan Nusa Dua, wisatawan dapat merasakan keindahan dan keunikan Bali secara langsung. Video Tentang Contoh Descriptive Text tentang Tempat Wisata di Bali Singkat
teks deskripsi tentang pantai sanur